20150215

Kebaktian Umum, Minggu 15 Februari 2015 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Zakharia 11:1-3
11:1 Bukalah pintu-pintumu, hai Libanon, supaya api dapat memakan pohon-pohon arasmu.
11:2 Merataplah, hai pohon sanobar, sebab sudah rebah pohon aras dan sudah dirusakkan pohon-pohon yang hebat! Merataplah, hai pohon-pohon tarbantin Basan, sebab telah rata hutan yang lebat itu!
11:3 Dengar, para gembala meratap! Sebab kemegahan mereka sudah dirusakkan. Dengar, singa-singa mengaum! Sebab sudah dirusakkan kebanggaan sungai Yordan.

Pasal 11 ini dalam terang Tabernakel kena pada Mezbah Dupa. Mezbah Dupa menunjuk penyembahan atau penyerahan sepenuh yang tentunya didorong oleh Firman pengajaran (Meja Roti) dan Roh Kudus yang digambarkan dalam bentuk Kaki Dian. Dua hal itu mendorong kita untuk masuk dalam penyembahan atau penyerahan sepenuh kepada Kristus Yesus Mempelai Pria Sorga.

Namun di sini kita menemukan ada tiga yang disuruh meratap, sebabadagangguan yang merusakpenyerahanmempelaiperempuankepadaMempelaiPriaSorga.
1.      Pohon-pohon sanobar
2.      Pohon-pohon tarbantin Basan
3.      Gembala-gembala

Kita dapat melihat bahwa apa yang terjadi dalam kitab nabi Zakharia ini semestinya jangan terjadi dalam diri kita sebab kita ada dalam penggembalaan Firman Tuhan yang begitu jelas sebab kita ada pada pola ibadah. Kasih karunia yang diberikan Tuhan kepada hamba Tuhan, itu dibagikan kepada jemaat. Jemaat mendapat kasih karunia yang adalah bagian kasih karunia yang ada pada gembala. Tetapi sangat disayangkan pada ayat yang kita baca di atas, gembala tidak dapat lagi membagikan kasih karunia kepada jemaat.

Hubungan ini tidak dapat dientengkan yaitu hubungan gembala dan jemaat.
Filipi 1:7
1:7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.

Jadi jemaat mendapat kasih karunia lewat pelayanan hamba Tuhan yang diberikan Tuhan kepadanya. Jadi ada hubungan yang sangat erat dan tidak bisa diputuskan. Kasih karunia yang ada padagembala disalurkan kepada jemaat.

Rasul Paulus bersaksi:
II Korintus 1:15
1:15 Berdasarkan keyakinan ini aku pernah merencanakan untuk mengunjungi kamu dahulu, supaya kamu boleh menerima kasih karunia untuk kedua kalinya.

Untuk mendapatkan kasih karunia double maka ada perkunjungan dari hamba Tuhan ini. Kesimpulannya umat Tuhan mendapatkan kasih karunia atau mendapatkan pelayanan Tuhan demi keselamatannya dari kasih karunia yang ada pada hamba Tuhan. Tujuannya tentu agar umat Tuhan diselamatkanyakni keselamatan yang akan datang.

Hamba Tuhan difasilitasi oleh Tuhan tujuannya agar umat Tuhan yang dilayani supaya mereka selamat.
Imamat 10:17
10:17 "Mengapa tidak kamu makan korban penghapus dosa itu di tempat yang kudus? Bukankah itu sesuatu bagian maha kudus dan TUHAN memberikannya kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat itu dan mengadakan pendamaian bagi mereka di hadapan TUHAN?

Bila hamba Tuhan salah dalam pelayanan maka umat Tuhan kena biasnya, umat Tuhan yang kena tulah.
Bilangan 8:19
8:19 dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."

Tentu saudara tidak mau kena tulah. Kalau benar kita tidak mau kena tulah maka bawalah hidup saudara untuk digembalakan dalam pelayanan gembala yang bisa membagi kasih karunia Tuhan kepada saudara.
Ada orang yang mengatakan “yang penting saya sudah pergi beribadah tidak perlu melihat siapa gembala yang melayani, pokoknya hubungan saya dengan Tuhan saya jaga”. Orang seperti itu tidak mengerti pengajaran, tidak mengerti Alkitab. Kalau berpikir seperti itu jadi lebih baik tinggal saja di rumah. Orang seperti itu hanya tahu jangan menjauh dari perhimpunan tetapi tidak mengerti nilai penggembalaan.
Ibrani 10:25
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Maksuddariperhimpunanitusupaya:
Filipi 1:7b
1:7 Memangsudahlahsepatutnyaakuberpikirdemikianakankamusemua, sebabkamuada di dalamhatiku, olehkarenakamusemuaturutmendapatbagiandalamkasihkarunia yang diberikankepadaku, baikpadawaktuakudipenjarakan, maupunpadawaktuakumembeladanmeneguhkanBeritaInjil.

Kalau dia jatuh dalam pelayanan yang kurang pas di hadapan Tuhan maka dia akan kena tulah, kena bencana. Tentu kita tidak menginginkan hal itu apalagi Tuhan, masakan saya melayani jemaat malah kena tulah. Bukankah keselamatan jemaat justru menjadi perjuangan seorang hamba Tuhan?.

1.      Pohon-pohon Sanobar
Zakharia 11:1
11:1 Bukalah pintu-pintumu, hai Libanon, supaya api dapat memakan pohon-pohon arasmu.

Kalau kita membaca ayat-ayat di bawah ini hutan Libanon itu sudah dipindah di  Yerusalem secara rohani sebab pohon aras, pohon sanobar, pohon minyak sudah diboyong begitu banyak untuk dipakai membangun bait Allah dan istana sehingga keduanya disebut “Hutan Libanon”.
I Raja-raja 7:2; 10:17,21
7:2 Ia mendirikan gedung "Hutan Libanon", seratus hasta panjangnya dan lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya, disangga oleh tiga jajar tiang kayu aras dengan ganja kayu aras di atas tiang itu.
10:17 ia membuat juga tiga ratus perisai kecil dari emas tempaan, tiga mina emas dipakainya untuk setiap perisai kecil; lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung "Hutan Libanon".
10:21 Segala perkakas minuman raja Salomo dari emas dan segala barang di gedung "Hutan Libanon" itu dari emas murni; tidak ada barang perak, sebab orang menganggap perak tidak berharga pada zaman Salomo.

II Tawarikh 9:20
9:20 Segala perkakas minuman raja Salomo dari emas dan segala barang di gedung "Hutan Libanon" itu dari emas murni; perak tidak dianggap berharga pada zaman Salomo.

Jadi yang dimaksud dengan “bukalah pintu-pintumu, hai Libanon” bukan lagi gunung di Libanon saat itu tetapi bebicara Hutan Libanon yang sudah di pindah di Yerusalem. Apa yang menjadi pintunya? Ada dua pohon yang dipakai Tuhan menjadi pintu dan tiang-tiang pintu, pertama pohon minyak atau zaitun hutan dan kedua pohon sanobar. Tuhan menyuruh membuka pintunya karena Tuhan mau membakar. Mengapa Tuhan mau membakar? Karena ibadah mereka tidak benar, pelayanan mereka sudah tidak betul. Ini membuat sakit hati Tuhan sehingga Tuhan bermaksud membalas dan membakar karena ibadah mereka sudah tidak benar dan ditambah lagi nikah dari Salomo juga sudah tidak benar.

Tuhan perintah supaya Libanon ini membuka pintu. Libanon inikan alam. Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan memerintah alam dan alam itu tunduk kepada Tuhan.Tidak pernah kita baca dalam Alkitab Tuhan berbicara kepada alam lalu alam membantah. Apalagi dalam 4 Injil, selalu ketika Yesus berhadapan dengan keadaan alam lalu Yesus berbicara maka alam itu tunduk. Alam ini bukan untuk diselamatkan tetapi dia tunduk kepada Tuhan. Manusia mau diselamatkan tetapi tidak tunduk kepada Tuhan kalau Tuhan bicara! Tuhan mau menyelamatkan kita tetapi kenapa kita tidak tunduk kepada Tuhan. Kalau alam bisa tunduk kenapa kita tidak bisa tunduk? Alam tidak akan diselamatkan dan justru akan dibakar. Kenapa kita harus senasib dengan alam, harus senasib dengan dunia ini?

Sebetulnya bagi Tuhan tidak ada persoalan yang sulit, Dia bisa langsung membuka pintu itu. Tetapi di sini Tuhan tidak mau memaksa. Dengan kata lain Tuhan mengajar kepada kita manusia dan tidak memaksa tetapi kita ditarik untuk melihat pada alam ini, alam tidak dipaksa tetapi membuka begitu diminta. Mengapa kita tidak membuka pintu hati kita kepada Tuhan? Manusia yang akan diselamatkan oleh Tuhan seringkali tidak mau membuka hati.

Tuhan menyuruh membuka Libanon karena mau membakar pohon aras. Lebih 50% Bait Allah/ istana terbuat dari pohon aras.

I Raja-raja 7:2; 10:17,21
7:2 Ia mendirikan gedung "Hutan Libanon", seratus hasta panjangnya dan lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya, disangga oleh tiga jajar tiang kayu aras dengan ganja kayu aras di atas tiang itu.
10:17 ia membuat juga tiga ratus perisai kecil dari emas tempaan, tiga mina emas dipakainya untuk setiap perisai kecil; lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung "Hutan Libanon".
10:21 Segala perkakas minuman raja Salomo dari emas dan segala barang di gedung "Hutan Libanon" itu dari emas murni; tidak ada barang perak, sebab orang menganggap perak tidak berharga pada zaman Salomo.

Jadi hutan Libanon bagaikandipindah oleh Salomo bersama dengan raja Hiram ke Yerusalem. Kenapa Tuhan sampai sebal dan tidak tahan lagi sehingga menyuruh membuka pintu Libanon dan mau membakar pohon aras? Sebab Tuhan menemukan yang menjadi penguasa di sana adalah duri dan onak.
Hakim-hakim 9:15
9:15 Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.

Kalau aras di bakar berarti Bait Allah tidak terbangun. Bait Allah sudah terbangun tetapi mau dibakar, mengapa? Karena ibadah sudah tidak benar akhirnya Tuhan bumi hanguskan. Mengapa bisa seperti itu? Karena yang menjadi penguasa di situ adalah duri dan onak. Duri dan onak ini adalah orang dursila. Jadi kalau ibadah kita terancam dibakar oleh Tuhan itu karena Tuhan meraba, Tuhan mendeteksi, Tuhan memantau, Tuhan melihat ibadah itu sudah tidak pada jalur yang benar dan Tuhan melihat siap biang keroknya yaitu pemimpin yang tampil bagaikan duri dan onak.
Yehezkiel 2:6-7
2:6 Dan engkau, anakmanusia, janganlahtakutmelihatmerekamaupunmendengarkan kata-katanya, biarpunengkau di tengah-tengahonakdanduridanengkautinggaldekatkalajengking.Janganlahtakutmendengarkan kata-kata merekadanjanganlahgentarmelihatmukanya, sebabmerekaadalahkaumpemberontak.
2:7 Sampaikanlahperkataan-perkataan-Ku kepadamereka, baikmerekamaumendengarkanatautidak, sebabmerekaadalahpemberontak.

Dalam kitab Hakim-hakim pasal 9, Abimelekhpergi ke Sikhem dan mencari keluarga yang bisa dikuasai untuk caripendukung supaya dia menjadi raja, menjadi penguasa. Jadi dia mencari pendukung-pendukungsupaya ditunjuk menjadi pemimpin. Itu bukan dari Tuhan tetapi dia sendiri yang ambisi supaya dia jadi pemimpin. Bisa siapa saja mengangkat diri menjadi pemimpin tetapi kita harus melihat latar belakangnya apakah Tuhan yang tunjuk atau karena maunya sendiri.

Untuk seketika orang Sikhem begitu respek dan serius mendukung Abimelekh.Tetapi hanya 3 tahun kemudian Tuhan merubah hati orang-orang Sikhem untuk melawan Abimelekh. Jadi segala sesuatu yang sifatnya hanya dari hawa nafsu waktunya tidak bisa panjang. Itulah pemimpin yang ada di Israel saat itu yaitu Abimelekh yang tidak lama berkuasa karena Tuhan tidak ingin umatNya dialihkan kepada arah yang salah, dalamgerejasekarangbanyakAbimelekh yang ambisijadipemimpin.
Hakim-hakim 9:22-23
9:22 Setelah tiga tahun lamanya Abimelekh memerintah atas orang Israel,
9:23 maka Allah membangkitkan semangat jahat di antara Abimelekh dan warga kota Sikhem, sehingga warga kota Sikhem itu menjadi tidak setia kepada Abimelekh,

Akhirnya terjadi bentrok antara Abimelekh sebagai pemimpin dengan umat Tuhan. Ini bencana bagi Abimelekh. Sifat Abimelekh ini kejam sekali, begitu orang sudah berpaling dan tidak lagi mendukung dia maka dia tampil dengan hawa nafsu kekuasaannya. Dia mengejar orang-orang itu. Begitu orang melihat angkara murka yang datang dari Abimelekh mereka bersembunyi dalam satu gua kurang lebih 1000 orang. Abimelekh tahu ada kurang lebih 1000 orang di dalam gua dan bersama dengan sisa pengikutnya mereka menebang kayu dan menaruh di mulut gua lalu dibakar sehingga terbakarlah 1000 orang itu.
MenggenapiHakim-hakim 9:15
9:15 Jawabsemakduriitukepadapohon-pohonitu: Jikakamusungguh-sungguhmaumengurapiakumenjadi raja ataskamu, datanglahberlindung di bawahnaunganku; tetapijikatidak, biarlahapikeluardarisemakduridanmemakanhabispohon-pohonaras yang di gunungLibanon.

Kalau pemimpin itu diangkathanya dengan hawa nafsu untukmengangkat dirinya sebagai seorang penguasa akan berujung kebinasaan. Akhirnya Abimelekh dilempari seorang wanita dengan batu kilangan sehingga pecah kepalanya. Apa yang datang dari hawa nafsu pasti berujung pada kebinasaan. Ini salah satu yang membuat Tuhan sebal dan Tuhan mau membakar pohon aras yang ada di hutan Libanonsebabmerekabiarkan orang dursilajadipenguasa.

Pintu itu dibuat dari kayu Sanobar dan kayu minyak.
I Raja-raja 6:31
6:31 Sebagai pintu masuk ke ruang belakang dibuatnyalah pintu dari kayu minyak; ambang dan tiangnya merupakan segi lima.
Kayu minyak ini adalah pohon Zaitun hutan. Siapa yang dikatakan dalam surat Roma 11:17-18(TL) sebagai pohon Zaitun hutan? Itulah kita bangsa kafir. Sebelum kita bangsa kafir percaya kepada Yesus sudah dinubuatkan dalam pembangunan Bait Allah akan ada bangsa kafir masuk dalam pembangunan Bait Allah dan menjadi pintu. Kalau pintu berarti ada saatnya dibuka dan ada saatnya ditutup. Kita bangsa kafir harus mengerti, kalau sekarang pintu itu dibukan kita harus bergegas masuk. Jangan tunggu pintu itu ditutup oleh Tuhan!

Dalam surat Roma pasal 11 dikatakan bangsa Israel adalah pohan zaitun asli yang dipotong cabangnya dan tersisa tunggulnya. Diambilah pohon zaitun hutan atau pohon minyak lalu dicangkokkan ke dalamnya, itulah kita bangsa kafir. Di dalam Bait Allah kita juga menemukan fungsi kita bangsa kafir yang digambarkan sebagai pohon minyak adalah bagaikan pintu yang bisa dibuka atau ditutup. Artinya kalau sekarang Tuhan membuka kesempatan kepada kita harus kita manfaatkan jangan tunggu Tuhan tutup.

Jangan tunggu pintu dibuka untuk dibakar. Biarlah kita membuka hati untuk Tuhan sebelum terlambat. Bukalah hati dan mohon kepada Tuhan untuk dikaitkan dengan pembangunan Tubuh Kristus yang digambarkan dengan pembangunan Bait Allah Salomo.

I Raja-raja 6:32-34
6:32 Pada kedua daun pintu yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub dan pada pohon korma itu disalutkannya emas.
6:33 Demikian juga untuk pintu masuk ke ruang besar itu dibuatnya tiang-tiang dari kayu minyak yang merupakan segi empat;
6:34 dan dua pintu dari kayu sanobar; kedua papan pintu dari pintu yang satu dapat dilipat dan demikian juga kedua papan pintu yang lain.

Sanobar ini sebenarnya adalah evolusi dari onak/ duri yang oleh karena turun hujan maka Tuhan merubah menjadi sanobar.
Yesaya 55:13
55:13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

Tadinya orang itu bagaikan duri, dia selalu menusuk-nusuk. Kalau dia istri berarti tidak menyegarkan hati suami, kalau dia suami tidak membuat hati nyaman istri, kalau dia orang tua tidak membuat nyaman hati anak, kalau dia anak berarti tidak membuat nyaman hati orang tua, kalau dia jemaat berarti tidak membuat nyaman hati gembala. Tetapi karena pekerjaan Firman yang bagaikan hujan yang turun maka hati yang tadinya bagaikan duri itu Tuhan ruba menjadi sanobar. Keubahan anak Tuhan itu justru dimaksudkan oleh Tuhan untuk kemasyuran bagi Tuhan.

Kalau sudah menjadi sanobar maka bisa menjadi kapal.
Yehezkiel 27:1-5
27:1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:
27:2 "Hai engkau anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai Tirus,
27:3 dan katakanlah kepada Tirus, yang terletak di pintu masuk lautan, dan yang berdagang dengan bangsa-bangsa di banyak daerah pesisir: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai Tirus, engkau berkata: aku kapal yang maha indah.
27:4 Wilayahmu di tengah lautan; ahli bangunmu membuat keindahanmu sempurna.
27:5 Seluruh badanmu mereka buat dari kayu sanobar Senir, mereka mengambil aras Libanon membuat bagimu tiang layar.

Senir ini adalah nama lain dari gunung Hermon. Dulu saudara adalah duri, suka menyusahkan orang, sulit dijinakkan, sebagai anak muda membuat sebal hati orang tua, sebagai istri membuat sakit hati suami atau sebagai suami membuat sakit hati istri, rasanya seperti duri di dalam rumah, semuanya jadi terasa tidak nyaman. Tetapi oleh pekerjaan hujan yaitu Firman pengajaran yang turun maka onak atau duri itu Tuhan rubah menjadi sanobar.

Buktikan saudara sudah menjadi kapal. Kalau saudara sudah menjadi kapal saudagar berarti saudara sudah lebih dari permata. Saudara sudah tidak bisa ditandingi oleh permata apapun di dunia ini. Artinya oleh pekerjaan Firman Allah akan menampilkan saudara bagaikan seorang istri yang bagaikan kapal yang membawa perbekalan dan bukan kapal perang.
Amsal 31:14
31:14 Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.
Ini penampilan gereja yang disebut istriAnakDomba Allah. Secara jasmani ini adalah penampilan ibu-ibu di dalam gereja. Mereka tampil bagaikan kapal saudaga bukan kapal perang lagi. Kalau sudah seperti ini Tuhan tidak akan berkata “merataplahhai pohon sanobar”. Kalau sudah menjadi kapal maka berarti lebih berharga dari permata.
Amsal 31:10
31:10 Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.

Menjadi kapal saudagar berarti dia selalu ada di dalam kelimpahan pemeliharaan Tuhan. Kalau betul kita menjadi kapal Saudagar maka kita tidak akan kosong dan pasti berkelimpahan rohani dan jasmani. Kalau kita adalah sanobar maka kita bagaikan daun pintu dan kusen pintu juga maka kalau Tuhan menyuruh membuka pintu pasti berkat datang, kalau Tuhan menyuruh tutup pasti akan tertutup berkat. Mengapa kita ragu pada pemeliharaan Tuhan.

Kalau kita benar-benar berubah dari duri menjadi sanobar maka tidaklah salah kalau kita menjadi alamat Tuhan untuk dikirimi berkat. Jadilah saudara kapal saudagar bukannya kapal perang. Memang terhadap ajaran yang salah, pengajaran yang tidak sehat dan palsu, kita harus mengangkat perang. Tetapi dalam pergaulan sidangjemaatkita harus menjadi kapal saudagar.

Amsal 31:11
31:11 Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.

Hati suami secara jasmani peraya kepada istri. Hati Suami kita di sorga percaya dan tidak ragu kepada gerejaNya karenanya jemaatNya tidak ada yang melakukan kecurangan sebab sudah berubah dari duri menjadi sanobar. Tanpa dicurigai memang Tuhan sudah tahu kalau ada anak Tuhan yang tidak jujur dan suka curang. Secara nikah jasmani saja kalau istri rukun dengan suami maka suami tidak akan kekurangan keuntungan karena tidak ada yang menutup berkat, semua pintu dibuka.

Amsal 31:12-13
31:12 Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
31:13 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.

Seringkali saya katakan kepada keluarga saya, kepada istri dan anak-anak saya “papa ini bukan sekedar suami tetapi gembala” bagi anak-anak “saya bukan hanya sebagai ayah tetapi gembala. Kamu harus bisa bedakan berucap kepada papa yang sekaligus gembala. Jangan tidak menjadi saksi dengan berbicara kepada papa yang adalah gembala, berbicara kepada suami yang adalah gembala sama seperti orang-orang dunia”. Harus memperlihatkan perbedaan sebab jabatan yang ada di hadapan mereka bukan hanya suami tetapi gembala, bukan sekedar ayah tetapi adalah gembala.

Bagi jemaat saya bukan hanya sekedar gembala tetapi secara rohani adalah suami pura-pura. Saya seperti seorang suami dan jemaat bagaikan seorang wanita yang mau dibawa pada suami yang sesungguhnya. Itu sebabnya berucap harus beda, jangan sampai saudara mempermainkan tahbisan seorang hamba Tuhan. Apalagi kalau dia serius untuk mempertaruhkan hidupnya demi keselamatan jemaat jangan sampai kena kutuk.

Kenapa sanobar ini disuruh meratap? Mengapa kehidupan yang sudah diubahkan ini disuruh meratap? Sebab melihat ada aras yang mau dibakar, berarti melihat ada anak Tuhan dan hamba Tuhan mau dibakar. Berarti kehidupan yang sudah diubahkan harus melipat lutut mendoakan orang-orang yang terancam mau dibakar.

I Raja-raja 6:15
6:15 ia melapisi dinding rumah itu dari dalam dengan papan kayu aras; dari lantai sampai ke balok langit-langit dilapisinya dengan kayu aras, tetapi lantai rumah itu dilapisinya dengan papan kayu sanobar.

II Tawarikh 3:5
3:5 Ruang besar dipapaninya dengan kayu sanobar. Kayu itu disaputnya dengan emas tua; kemudian dipasangnya pohon korma dan untaian rantai di atasnya.

Kita melihat kayu sanobar memegang peranan dalam Bait Allah bersama dengan kayu aras. Tetapi sanobar yang disuruh meratap karena aras terancam mau dibakar. Siapa yang mau membakar? Pemimpin yang tampil seperti duri dan tidak ada keubahan hidup, dengar Firman tetapi tidak berubah dan orang yang mau berubah malah mereka salahkan. Kita membutuhkan satu pelayanan yang mau mendoakan orang-orang yang terancam.

Bagaimana sikap Amos yang pasang badan menghadapi ancaman Tuhan terhadap umat Tuhan?
Amos 7:2-3.5-6
7:2 Ketika belalang mulai menghabisi tumbuh-tumbuhan di tanah, berkatalah aku: "Tuhan ALLAH, berikanlah kiranya pengampunan! Bagaimanakah Yakub dapat bertahan? Bukankah ia kecil?"
7:3 Maka menyesallah TUHAN karena hal itu. "Itu tidak akan terjadi," firman TUHAN.
7:5 Lalu aku berkata: "Tuhan ALLAH, hentikanlah kiranya! Bagaimanakah Yakub dapat bertahan? Bukankah ia kecil?"
7:6 Maka menyesallah TUHAN karena hal itu. "Ini pun tidak akan terjadi," firman Tuhan ALLAH.

Kalau kita melihat siapa saja yang ada di dalam kondisi mau dimurkai Tuhan maka kita harus meratap dan katakan kepada Tuhan “jangan dulu dibakar”.

2.      Pohon-pohon tarbantin di Basan
Pohon tarbantin adalah pohon besar dan kuat serta buahnya bisa dimakan. Pohon tarbantin ini selalu mengikuti irama anak-anak Tuhan.

Kejadian 13:18
13:18 Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.

Abraham dalam membangun mezbah selalu ada hubungannya dengan pohon tarbantin. Jadi pohon tarbantin ini diibaratkan seperti manusia, dia melihat bagaimana Abraham membangun membangun mezbah, dia melihat bagaimana hubungan Abaraham dengan Tuhan. Dalam Zakharia pohon tarbantin ini melihat ibadah itu sudah tidak benar sehingga dia disuruh meratap. Bukan ibadah Abraham yang tidak benar tetapi keturunan Abaraham yang ibadahnya sudah tidak benar sehingga dia disuruh meratap.

Bila kami hamba Tuhan melihat ada anak Tuhan yang malas beribadah maka kami harus meratap sebab kehidupan itu terancam untuk dibakar oleh Tuhan. Kami hamba Tuhan tidak ingin umat Tuhan kena tulah.
Bilangan 8:19
8:19 dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."

Jangan sampai umat Tuhan tidak selamat karena kami lalai.
Imamat 10:17
10:13 Haruslah kamu memakannya di suatu tempat yang kudus, karena itulah ketetapan bagimu dan anak-anakmu dari segala korban api-apian TUHAN, sebab demikianlah diperintahkan kepadaku.

Pohon tarbantin ini juga dijadikan dayung kapal.
Yehezkiel 27:6
27:6 Pohon tarbantin dari Basan dipakai untuk dayungmu; geladakmu mereka buat dari tulang gading ditatahkan di cemara dari pantai Kitim.

Kapal-kapal dulu menggunakan manusia untuk mendayung dan ada dua lapis orang mendayung. Yang bagian bawah itulah hoperetas itulah hamba yang siap mati bagi tuannya dan lapis di atas adalah doulos.Jadi dayung ini menjadi penggerak kapal. Kapal bisa bergerak karena ada dayung dan karena ada hamba yang siap mati bagi tuannya. Ada hamba Tuhan yang bekerja keras supaya gereja Tuhan tidak kehabisan perbekalan sehingga gereja Tuhan selalu limpah Firman dan limpah berkat-berkat Tuhan.

Tetapi pohon tarbantin disuruh meratap karena gereja Tuhan posisinya sudah tidak benar. Gereja Tuhan sudah tidak menjadi kapal saudagar dan lebih sial lagi kalau sudah menjadi kapal torpedo yang mau menembak. Kita bukan untuk menenggelamkan kapal tetapi membawa kapal untuk mencari berkat, emas tulen, perak dan kita bawa ke Yerusalem Sorgawi.

Pohon tarbantin disuruh meratap  sebab kapal itu sudah tidak ada gerakan, berarti gereja Tuhansudah ada dalam keadaan minus, sudah tidak ada kelimpahan Firman Tuhan. Lebih parah lagi sudah tidak ada pembukaan rahasia Firman Allah tetapi merasa seperti kapal saudaagar. Kita di sinisalahbila berkata tidak ada pembukaan rahasia Firman Allah karena sudah kita alami dengan limpah. Kalau kita merasa pembukaan rahasia Firman itu limpah berarti pohon tarbantin di Basan masih berfungsi bagaikan dayung yang menggerakkan kita.

Kayu tarbantin ini sejenis kayu jati.
Yehezkiel 27:6 (Terjemahan lama)
27:6 Dari pada kayu jati Bazan diperbuatnya segala dayungmu dan segala sangkarmu dari pada gading bertatahkan kayu buksis dari pulau-pulau orang Khitim.
Pohon jati ini kuat. Berarti yang menjadi penggerak kapal itu adalah kekuatan yang datang dari Tuhan dan kekuatan itu menggerakkan kapal untuk mencari sesuatu untuk disuplai kepada jemaat sehingga jemaat tidak kehilangan berkat dan limpah dengan berkat Tuhan. Itu harus ada pada diri hamba Tuhan. Dia harus seperti huperetas yang rela mati bagi majikannya dan tidak mempertahankan nyawanya.

Basan berarti wilayah penggembalaan.
Bilangan 21:23-24
21:23 Tetapi Sihon tidak mengizinkan orang Israel berjalan melalui daerahnya, bahkan ia mengumpulkan seluruh laskarnya, lalu keluar ke padang gurun menghadapi orang Israel, dan sesampainya di Yahas berperanglah ia melawan orang Israel.
21:24 Tetapi orang Israel mengalahkan dia dengan mata pedang dan menduduki negerinya dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok, sampai kepada bani Amon, sebab batas daerah bani Amon itu kuat.
Tanah Basan inilah yang menggoda hati suku Ruben, Gad dan setengah suku Manasye karena melihat daerah itu subur dan merupakan wilayah penggembalaan.
Bilangan 32:33
32:33 Lalu Musa memberikan kepada mereka, kepada bani Gad, kepada bani Ruben dan kepada setengah suku Manasye bin Yusuf: kerajaan Sihon, raja orang Amori, dan kerajaan Og, raja Basan, yakni negeri mereka beserta kota-kotanya di seluruh negeri itu, dengan daerah-daerah setiap kota itu.

Tarbantin yang ada di Basan ini berarti kehidupan yang tinggal dalam penggembalaan yang limpah tetapi disuruh meratap. Ketika kita dilimpahkan Tuhan dengan kelimpahan Firman yang luar biasa lalu kita melihat tetangga dan saudara kita yang lain, hidupnya tidak dibenahi oleh kelimpahan Firman dan melihat mereka terancam untuk dibakar maka kita yang tahu harus mengambil sikap meratap. Kita harus berdoa kepada Tuhan supaya mengasihani mereka.

Merataplah, hai pohon-pohon tarbantin Basan, sebab telah rata hutan yang lebat itu! Artinya di mata mereka sudah melihat Tuhan sudah meratakan pohon aras itu. Yang diancam dan dikatakan sudah rata adalah ibadah orang Kristen yang sudah tidak kuat, sudah lemah, sudah tidak berdaya. Karena yang memimpin adalah duri dan onak.

Kejadian 18:1
18:1 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.

Ternyata pohon tarbantin ini adalah tempat berteduh bagi Abraham ketika hari panas terik. Ketika itu Abraham didatangi tiga tamu yang membawa dua berita kembar yaitu tentang penghukuman Sodom dan Gomora serta tentang lahirnya anak laki-laki yang diberi nama Ishak.

Sekarang ini dunia sedang panas. Tidak ada lagi kita mendapatkan kesejukan di dunia ini. Tidak ada yang dapat melindungi kita kecuali kita datang pada pohon tarbantin. Pohon tarbantin pertama ada di Hebron dan yang kedua kita lihat pada Kejadian pasal 18. Artinya kita harus datang kepada yang punya pohon tarbantin. Bukan pohonnya yang kita sembah, sebab pohon tarbantin ditebang lalu dijadikan berhala.
Yesaya 44:13-14
44:13 Tukang kayu merentangkan tali pengukur dan membuat bagan sebuah patung dengan kapur merah; ia mengerjakannya dengan pahat dan menggarisinya dengan jangka, lalu ia memberi bentuk seorang laki-laki kepadanya, seperti seorang manusia yang tampan, dan selanjutnya ditempatkan dalam kuil.
44:14 Mungkin ia menebang pohon-pohon aras atau ia memilih pohon saru atau pohon tarbantin, lalu membiarkannya tumbuh menjadi besar di antara pohon-pohon di hutan, atau ia menanam pohon salam, lalu hujan membuatnya besar.

Pohon Tarbantin sudah dijadikan berhala padahal pohon itu ditumbuhkan oleh Tuhan untuk menjadi tempat kita bernaung di hari yang panas terik. Kita harus kembali melihat bahwa ada pencipta dan kita harus bernaung pada Kristus Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Di Pohon Tarbantin ini datang 3 tamu, ini lawatan Tuhan yang akhir bagi Abraham untuk menyatakan nasib dari Sodom dan Gomora, untuk menyatakan bahwa istrinya akan melahirkan tahun depan.

Bukalah mata hari-hari terakhir ini, sementara dunia sedang panas ingat ada berita yang datang kepada kita. Nasib dunia segera akan dibakar tetapi gereja Tuhan akan bertemu dengan seorang Anak Laki-laki. Bukan lagi Ishak tetapi Yesus Anak Tunggal Bapa yang akan datang pada kali yang kedua. Tetapi kita harus mengambil sikap seperti tarbantin yang meratap di kaki Tuhan.

Pohon tarbantin ini ada di Basan artinya kehidupan yang ada di dalam Firman penggembalaan akan memahami apa ancaman Tuhan yang akan menghukum dunia ini. Dia tahu hal itu sehingga tidak akan bermain-main karena Tuhan sudah mengatakan akan membakar. Dulu Tuhan membakar aras tetapi sekarang Tuhan akan membakar seluruh dunia. Sudah sejauh mana pandangan kita?
Hakim-hakim 6:11,14,16
6:11 Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
6:14 Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
6:16 Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."

Ini peristiwa Gideon yang berada di bawah pohon tarbantin. Berita yang diterima oleh Gideon adalah janji pembebasan bagi Israel lewat dirinya dan janji kemenangan mengahadapi Midian. Hal ini yang sudah hilang hari-hari terakhir ini, anak Tuhan dan hamba Tuhan sepertinya sudah tidak ada kebebasan lagi. Tidak terbebas dan terikat dengan segala sesuatu. Tidak ada lagi bukti-bukti kemenangan.

Tuhan datang untuk memberikan kebebasan dan kemenangan kepada kita.
Yesaya 61:3,1
61:3 untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
61:1 Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,

Ini dikaitkan dengan tarbantin. Saya tidak mau mengalami ini. Tidak ada kebebasan dalam diri untuk berekspresi.

3.      Gembala-gembala
Zakharia 11:3
11:3 Dengar, para gembala meratap! Sebab kemegahan mereka sudah dirusakkan. Dengar, singa-singa mengaum! Sebab sudah dirusakkan kebanggaan sungai Yordan.

Mereka meratap sebab kebanggaan sungai Yordan sudah dirusak. Siapa yang merusak? Mereka sendiri yang merusak.
Yeremia 25:34-38
25:34 Mengeluh dan berteriaklah, hai para gembala! Berguling-gulinglah dalam debu, hai pemimpin-pemimpin kawanan kambing domba! Sebab sudah genap waktunya kamu akan disembelih, dan kamu akan rebah seperti domba jantan pilihan.
25:35 Maka bagi para gembala tidak akan ada lagi kelepasan, dan bagi para pemimpin kawanan kambing domba tidak akan ada lagi keluputan.
25:36 Dengar! para gembala berteriak, para pemimpin kawanan kambing domba mengeluh! Sebab TUHAN telah merusakkan padang gembalaan mereka,
25:37 dan sunyi sepilah padang rumput yang sentosa, oleh karena murka TUHAN yang menyala-nyala itu.
25:38 Seperti singa Ia meninggalkan semak belukar persembunyian-Nya, sebab negeri mereka sudah menjadi ketandusan, oleh karena pedang yang dahsyat, oleh karena murka-Nya yang menyala-nyala."

Ini diakhiri dengan gembala yang meratap karena ulahnya sendiri. Kita harus prihatin dan masing-masing melihat bagaimana penggembalaan hari-hari terakhir ini. Penggembalaan sekarang ini sudah tidak karu-karuan. Dalam Zakharia 10:4-5 diceritakan gembala itu sudah menjual domba. Yang terjadi sekarang ini banyak gembala-gembala yang mengkomersilkan sidang jemaat.

Bagaimana caranya gembala mengkomersilkan jemaat? Saudara tidak tahu kalau seandainya sudah dijual gembala. Caranya antara lain gembala mengundang pengkhotbah yang banyak uangnya datang berkhotbah di dalam sidang jemaat. Dia akan datang untuk mensuplai kepada gembala. Jemaat datang mendengar Firman tidak tahu kalau sudah dijual oleh gembala. Seteleh pengkhotbah itu pulang yang untung adalah gembala dan jemaat mendengar Firman yang belum tentu disampaikan dengan jelas arahnya.

Kalau melihat hal seperti ini kita harus meratap sebab penggembalaan sudah dirusak. Jemaat harus hati-hati kalau berkomentar jangan sampai kebenaran yang dipersalahkan. Yang harus dipersalahkan adalah prilaku yang tidak benar.

Jadilah kita seperti sanobar yang menjadi kapal dan tarbantin yang menjadi dayung, menjadi penggerak.
Amsal 31:14
31:14 Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.

Kalau gereja Tuhan bagaikan pohon sanobar yang tadinya berasal dari duri kemudian karena pekerjaan Firman Tuhan berubah menjadi pohon sanobar lalu dijadikan kapal, berarti itu gereja Tuhan yang mendatangkan makanan. Ciri dari gereja Tuhan yang bagaikan kapal saudagar adalah kelimpahan makanan Firman Allah. Tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan tidakada kelimpahan pembukaan rahasia Firman Allah,kalau kita menjadi kapal saudagar pasti ada kelimpahan makanan. Jadilah kapal saudagar jangan menjadi kapal perang. Ditembak apapun tidak usah kita membalas dan memang kita tidak bisa membalas karena kita kapal saudagar yang telah diubahkan dari onak dan duri menjadi sanobar dan menjadi tarbantin.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar